Masohi - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi menerima kunjungan dari Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku dan Maluku Tengah, Kamis (20/07). Kunjungan rombongan Bawaslu diterima langsung oleh Kepala Rutan Masohi didampingi Ka. Subsie Pelayanan Tahanan.
Baca juga:
Menunggu Adu Gagasan Para Capres
|
Berlokasi di ruang Aula Rutan Masohi, kegiatan diawali dengan sambutan Karutan, Yusuf Mukharom. Orang nomor satu di Rutan Masohi ini dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan kedangan Bawaslu Provinsi Maluku dan Maluku Tengah bertujuan untuk memberikan sosialisasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam rangka mengurangi terjadinya penyelewengan saat pemilihan umum Tahun 2024.
“Sudah menjadi tugas dan kewajiban kami juga untuk tetap memberikan layanan hak pilih bagi bapak/ibu WBP sekalian. Hal ini dilakukan juga untuk meminimalisir adanya stigma negatif di masyarakat bahwa Rutmas menghalangi keikutsertaan WBP dalam Pemilu. Selain itu juga, kegiatan sosialisasi menjadi penting karena rutmas akan menjadi lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus pada pemilu mendatang, dimana pemilihnya tidak perlu keluar atau menuju TPS domisilinya, namun dapat memberikan suaranya di TPS Khusus, ” ujar Karutan.
Lebih lanjut Ka. Rutan menambahkan, kunjungan Bawaslu di Rutan Masohi juga untuk melakukan pengawasan dalam menghadapi penyelenggaraan pemilu serentak di tahun 2024 mendatang, khususnya mengenai daftar pemilih yang berasal dari WBP Rutan Masohi. Melengkapi pernyataan Ka. Rutmas, Thomas Wakanno selaku Ketua Bawaslu Provinsi Maluku mengungkapkan bahwa kunjungan mereka di Rutan Masohi juga berdasar pada instruksi Bawaslu RI untuk mengidentifikasi lokasi khusus untuk persiapan pemilu tahun 2024.
“Kami mau melakukan identifikasi berapa jumlah penghuni Rutmas yang telah memenuhi persyaratan ikut dalam proses pemilu mendatang. Kami juga mau memastikan di Rutmas jumlah WBP yang telah melakukan perekaman KTP maupun belum, yang Ber-KTP Malteng atau dari luar Malteng, ” jelas Thomas.
Baca juga:
Suharso Monoarfa: Saya Minta Maaf
|
Lebih lanjut dikatakan, data WBP Rutan Masohi berubah-ubah, bertambah ketika ada pengiriman dari Polsek/Polres ataupun Kejaksaan, berkurang jika ada yang bebas. Atau dengan kata lain mengingat presentase penghuni Rutan Masohi berubah-ubah sewaktu-waktu yang pasti mengalami peningkatan atau penurunan, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan polemik atau masalah yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, maka hal ini dapat dijadikan bahan informasi mengenai data WBP yang akan dilaporkan ke Pusat.
Baca juga:
Kamijo Bangga Dengan Presiden Jokowi
|
“Setelah kegiatan ini, selanjutnya kami dari Bawaslu Provinsi Maluku dan Maluku Tengah selanjutnya akan melakukan pemetaan dan pendataan yang nantinya dapat dijadikan bahan data dan informasi yang akan segera disampaikan ke KPU dan Instansi Pemerintagan mengenai beberapa kendala yang dimiliki oleh Rutmas dalam menggunakan hak pilihnya, ” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab antara Bawaslu dan WBP. Kegiatan berlangsung dengan baik, dan diharapkan WBP dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi proses Pemilu Tahun 2024